:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2228015/original/024460700_1527246509-20180524-Ekspor-2.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Perdagangan bilateral
Indonesia-Palestina belum menunjukkan volume yang besar. Minimnya volume
perdagangan kedua negara tidak terlepas dari kondisi dalam negeri
Palestina yang terus dilanda konflik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai total perdagangan
kedua negara pada tahun 2017 sebesar USD 2,39 juta dan sepenuhnya
merupakan perdagangan nonmigas. Ekspor Indonesia ke Palestina tahun 2017
sebesar USD 2,05 juta, dan impor Indonesia dari Palestina tahun 2017
sebesar USD 341 ribu berupa kurma. Neraca perdagangan Indonesia
Palestina pada 2017 surplus bagi Indonesia sebesar USD 1,7 Juta.
Saat ini, pemerintah Indonesia sudah menjalin kerjasama perdagangan
dengan Palestina melalui pembebasan bea masuk komoditi asal Palestina.
Kerjasama tersebut bertujuan untuk membangun kembali ekonomi Palestina
dengan cara kemudahan perdagangan.
Hal itu ditandai dengan adanya MoU yang berisi Pengaturan Pelaksanaan
atau Implementing Arrangement (IA) pada Nota Kesepahaman (MoU) tentang
pemberian preferensi penghapusan tarif bea masuk 0 persen bagi produk
asal Palestina yang ditandangani hari ini oleh Menteri Perdagangan RI
Enggartiasto Lukita dan Duta Besar Palestina di Jakarta, Zuhair Al-Shun.
"Satu kode HS untuk buah kurma baik untuk yang fresh maupun dry dan minyam ziatun itu ada 2 kode HS," kata Iman di kantornya, Senin (6/8/2018).
Sementara itu, Indonesia juga telah mengajukan penawaran komoditas apa saja yang bisa diekspor dari Indonesia. Namun, belum ada daftar resmi komoditas apa saja yang akan diekspor.
"Sebetulnya kita sudah 2 - 3 bulan ini minta mereka datang, kira-kira yang mereka perlukan lagi apa. Karena ini return kita juga akan sampaikan kepada mereka kita tertarik untuk apa. Begitu kita dapat listnya kita akan sampaikan draft PTE nya sudah kita siapkan," ujarnya.
Iman menjelaskan pihak pemerintah Indonesia tidak membatasi komoditas yang sekiranya akan diminta oleh pihak Palestina.
"Kita kan lagi nunggu list nya mereka seperti apa nanti kita juga cocokan dengan list kita. Kita enggak tentukan list atau siapkan karena di Buenos Aires Pak Mentri (Enggartasto Lukita) kita nanya ke menterk ekonomi Palestina anda butuh apa? Kami banyak butuh karena banyak sektor profuksi yang hancur karena konflik disana."
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3611540/ini-kondisi-hubungan-dagang-indonesia-palestina
About the Author
0 komentar: